Bualan Nilai Toleransi dan Kebebasan

Syabab.Com - Tidak ada listrik dan satu-satunya sumber datang ari pintu terbuka, tapi para jamaah sore hari Jumat itu melanjutkan ibadahnya di Clear Lake Education Center di Sea Lark dan Ramada, bahkan sebagian puing-puing kebakaran berserakan di tempat penyimpanan di belakang.

Api menaik hingga ke atap. Para jamaah Masjid pertama mencium bau asap sekitar 8:30 malam Kamis. Pada waktu itu, beberapa jamaah langsung ketakutakan hal yang buru. "Ini bukan sebuah kecelakaan karena seseorang telah melakukannya. Saya tidak tahu siapa, Allah yang tahu," kata Syed Mohiuddin, salah seorang jamaah masjid.

Ini merupakan kebakaran kedua pada minggu ini. Beberapa hari lalu, api juga membakar di daerah berumput di belakang masjid, yang kemduian cepat dipadamkan. Sebagian kerusakkan akibat kebakaran pada Kamis malam itu ada di bagian belakang bangunan.

Dua kejadian kebakaran dalam satu pekan ini menyebabkan Council on American-Islamic Relation atau CAIR mendesak FBI untuk melakukan penyelidikan.

Para jamaah masjid mengatakan mereka tidak akan membiarkan kebakaran aau kurangnya listrik mengganggu mereka, dengan mengatakan mereka tidak pernah memiliki masalah hingga sekarang.

"Tidak pernah ada kejadian di mana telah ada semua jenis kejahatan yang dibenci di sini," kata Sultan.

"Kami tidak memiliki masalah di sini. Semua orang di sini baik. Para tetangga sangat baik," kata jamaah yang lain. "Mereka membuat persahabatan. Saya puas tentang itu."

"Jumlah insiden baru-baru ini menargetkan titik Muslim Amerika kepada tren yang meresahkan di seluruh negeri yang perlu ditangani oleh para pemimpin politik dan agama pada tingkat nasional," kata Ibrahim Hooper, jurubicara CAIR.

Dia menambahkan bahwa tahun lalu, pelaku kebakaran telah menargetkan masjid dan tempat konstruksi masjid di Oregon, Tennessee, Texas, dan Michigan. Pada bulan Mei tahun lalu, sebuah bom meledak di sebuah masjid Florida.

Sejumlah insiden kebencian lainnya menargetkan Muslim Amerika yang dianggap Muslim dan lembaga Muslim telah terjadi sejak kabar pembunuhan yang diduga Osama bin Laden oleh pasukan AS pada tanggal 1 Mei.

Rupanya, kebencian terhadap Islam dan kaum Muslim menjadi tren baru di berbagai negeri di AS. Semua hanya menunjukkan, AS gagal memberikan contoh baik tentang ide kebebasan, toleransi dan pluralisme di tengah-tengah masyarakatnya sendiri.

Bila demikian adanya, ketika ide-ide Barat tersebut telah gagal, sungguh sangat naif bila ide-ide Barat tersebut malah diadopsi oleh kaum Muslim. Bahkan diantara mereka, seperti pahlawan kesiangan, setelah diberikan sejumlah dana, untuk membela mati-matian ide-ide yang telah gagal di negeri asalnya sendiri.

Sudah saatnya, umat Islam kembali kepada sistem Islam yang berasal dari Allah Swt, Rabb Pencipta Alam Semesta, yang Mahatahu dan Mahabijaksana. Sistem inilah, satu-satunya yang akan memberikan keselamatan di dunia dan akhirat. Insya Allah, akan tegak secara sempurna di bawah naungan Khilafah. [m/khou/abc/syabab.com]